“Jika Ponsel Bisa Bicara, Apakah Dia Akan Mengeluh Tentang Pengguna?”

Jika ponsel bisa bicara, mungkin dia akan menjadi teman yang agak kesal. Pikirkan sejenak: ponsel kita selalu menemani hari-hari kita, menjadi tempat kita menyimpan semua informasi penting, dan selalu siap dipanggil kapan saja. Tapi, apakah dia pernah merasa dihargai? Mungkin ponsel kita akan mengeluh tentang betapa seringnya dia diperlakukan semena-mena. Di satu sisi, kita memintanya untuk bekerja tanpa henti, tapi di sisi lain, kita sering lupa untuk merawatnya dengan baik. Bayangkan jika ponsel bisa berbicara dan mengungkapkan perasaan kecewanya, pasti dia akan berkata, “Kenapa selalu diisi penuh dengan aplikasi yang tidak pernah kamu pakai? Kenapa aku selalu kehabisan ruang setiap kali kamu memotret atau mengunduh foto-foto kucing yang lucu?”

Selain itu, ponsel kita pasti sering merasa terabaikan. Di saat kita membutuhkan dia paling mendesak, misalnya saat baterainya hampir habis, kita justru lebih sering melupakan untuk mengisi ulang. Ponsel mungkin akan merasa sedikit kesal setiap kali kita mengabaikan peringatan “Baterai rendah” yang muncul berulang kali. Mungkin dia akan mengeluh, “Kamu tahu kan, aku harus bekerja keras seharian penuh, tapi kamu malah lupa untuk memberiku waktu istirahat? Kenapa aku selalu harus berjuang untuk bertahan hidup sepanjang hari?”

Ponsel juga pasti punya cerita tentang betapa seringnya dia harus berhadapan dengan jari-jari kita yang tidak sabar. Kita mengetik terlalu cepat, menggeser layar dengan kasar, atau menekan tombol dengan keras, tanpa memperhatikan bagaimana itu semua bisa berdampak pada layar sentuhnya yang rapuh. Mungkin ponsel akan mengeluh, “Kenapa kamu tidak bisa lebih lembut sedikit? Aku bukan mesin yang tidak bisa merasakan! Ayo, beri aku sedikit perhatian.”

Namun, di sisi lain, ponsel juga pasti merasa dihargai pada beberapa kesempatan. Ketika kita membersihkan layar dengan hati-hati atau memasangnya dalam pelindung yang kokoh, dia mungkin akan merasa bangga karena tahu kita peduli padanya. Tapi, jika ponsel bisa berbicara, mungkin dia juga akan sedikit bercanda tentang betapa seringnya kita membawanya ke mana-mana, bahkan ke toilet atau saat tidur. “Kamu tahu, aku bukan aksesori fashion, tapi kadang aku merasa lebih sering tidur di tempat tidurmu daripada di meja kerjamu.”

Di satu sisi, ponsel kita akan mengeluh tentang betapa seringnya dia dipaksa untuk melakukan segala macam tugas, dari memberi kita hiburan hingga membantu kita bekerja, belajar, atau berkomunikasi. Tapi di sisi lain, ponsel akan merasa bangga bisa menjadi pusat segala aktivitas kita. Mungkin dia akan berkata, “Aku mungkin sedikit lelah, tapi hey, tanpa aku, kamu pasti akan kebingungan mencari jalan, pesan makanan, atau bahkan sekadar mencari waktu luang!”

Ponsel juga pasti akan sedikit mengingatkan kita tentang kebiasaan buruk kita. “Kenapa kamu selalu menatapku selama berjam-jam? Bukankah sudah saatnya kamu memberi mata kamu sedikit istirahat?” Dengan beragam aplikasi, media sosial, dan notifikasi yang terus menerus mengalir, ponsel pasti akan merasa sedikit lelah dan mungkin akan mengusulkan untuk melakukan sesuatu yang lebih sehat, seperti mematikan beberapa notifikasi atau mencoba mode “Do Not Disturb.”

Namun, jika ponsel bisa bicara, mungkin dia juga akan mengungkapkan rasa bangga atas peran besar yang dimilikinya dalam hidup kita. “Meskipun kamu sering melupakan kuota data, dan kamu lupa menghapus foto-foto itu, aku tetap ada di sini, siap membantu kapan saja. Aku mungkin tidak bisa merasa lelah, tapi aku senang menjadi teman setia yang selalu ada ketika kamu butuhkan.”

Pada akhirnya, jika ponsel bisa bicara, mungkin dia akan mengeluh tentang beberapa hal, tetapi juga akan merasa bangga bisa terus menemani kita, menjalani kehidupan digital yang penuh dengan perasaan multitasking. Karena meskipun kita kadang lalai dalam merawatnya, kita tetap tidak bisa lepas darinya. Jadi, meskipun ponsel mungkin ingin mengeluh, kita tahu bahwa dia akan terus ada untuk kita, meskipun kadang kita tidak terlalu menghargainya.

https://oauth3.aland.edu.vn

https://quatang.imappro.edu.vn

https://www.housing.gov.mv

https://dev-jedunnar.jedunn.com

https://configurator.prodboard.com

https://ewportal-net-qa.intellicheck.com

https://ws.efile.ltbcms.jus.gov.on.ca

https://reports.sonia.utah.edu

https://ellitest-nj.hms.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *